Kamis, 14 Januari 2010

Tiga Peringkat Film Terbaik Tahun 2009

1. peringkat pertama (THE HURT LOCKER)
Film peran memang tidak selalu harus mengumbar adegan tembak-tembakan. Ada banyak sisi yang bisa dilihat dari perang itu sendiri. Dalam film berjudul THE HURT LOCKER ini, sang sutradara dan penulis naskah mencoba menyorot perang sebagai sesuatu yang adiktif. Terlalu lama berada dalam kondisi ini bisa membuat orang jadi kecanduan adrenalin.

Terlepas dari sudut pandang yang berbeda ini, penyajian ide dasar itu menjadi sebuah film memang sangat bagus. Ditata dengan plot yang nyaris tak ada film ini memang bertumpu pada kesatuan kesan yang tertangkap dari sederet adegan yang disajikan. Dengan durasi 130 menit, THE HURT LOCKER ini memang bukan tontonan ringan namun baik dari sisi penyutradaraan, naskah, akting hingga penyajiannya, membuat film ini layak menjadi film terbaik tahun 2009 ini.

2. peringkat kedua (UP)

Pixar memang nama yang tak perlu diragukan lagi. Tahun lalu, WALL-E produksi Pixar juga berhasil menduduki posisi terhormat film-film terbaik tahun 2008. Tahun ini, Pixar kembali memukau pemirsa dengan ide menarik yang mereka tuangkan lewat film animasi berjudul singkat, UP.

Soal kualitas animasi, Pixar memang tak perlu diragukan tapi bukan cuma itu saja yang membuat UP ini lantas layak masuk sebagai 10 film terbaik 2009. Sebenarnya UP ini menawarkan konsep yang lumayan berat untuk anak kecil namun toh itu tidak menghalangi pesan itu untuk sampai pada penonton. Memasukkan dua karakter dari generasi berbeda membuat film ini bisa ditonton baik orang dewasa maupun anak-anak. Dan jangan lupa, para pengisi suara animasi ini juga bekerja dengan sangat baik.

3. peringkat ketiga (STAR TREK)
J. J. Abrams ternyata tak hanya memanfaatkan popularitas franchise Star Trek saja untuk mendongkrak popularitas film buatannya ini. Sutradara kawakan ini pantas mendapat acungan jempol lantaran ia berhasil menyelesaikan dua masalah besar yang potensial dalam menggarap franchise lama dengan nama besar seperti Star Trek ini. Yang pertama ia berhasil menangkap 'jiwa' dari franchise Star Trek sehingga tak terjadi penyimpangan yang bersifat fundamental.

Yang kedua, Abrams berhasil mengangkat ide lama ini menjadi sesuatu yang segar dan tetap relevan sehingga bisa dinikmati oleh generasi muda yang notabene tidak akrab dengan franchise Star Trek.Chris pine dan Zachary Quinto pun cukup jeli mencari celah agar ia bisa memerankan karakter utama film ini tanpa harus mengekor aktor original franchise ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar